Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2)

Cerita Dewasa Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2) - Setelah pertemuan pertama nonton bertiga dengan Sari dan Vika, hubungan gue sama Sari semakin intens. Lucunya, gue justru menjalin hubungan terlarang dengan Vika.

Halo pembaca setia Cerpen 21! Dalam cerita kali ini kami akan membagikan sebuah cerita dewasa hub badan berjudul "Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2)". Cerita panas ini memiliki tema tentang ABG, Fiksi, Romantis,

Cerita dari Cerpen 21+ ini cocok dibaca saat senggang atau disela-sela kesibukan rutinitas harian karena bisa membangkitkan gairah hidup dan membuat hari-hari anda semakin menyenangkan. Selamat membaca.


Seperti yang kemaren udah gue ceritain pada part 1, setelah ketemuan pertama yang nonton bertiga sama Sari dan Vika. 4 harian setelah nonton itu Si Vika SMS gue dan kita makin sering SMSan waktu itu, karena gue yang pengen fokus dulu garap Sari jadi gue belum ada niatan buat respon ajakan Vika buat ketemuan.

Tapi setelah ketemuan ke 2 gue sama Sari waktu itu cuma sebatas di SPin doang, maka gue mikir gimana caranya nih si Vika bisa gue embat juga (apalagi denger dari cerita Sari si Vika sudah parah pacarannya waktu itu).

Ini salah satu pertimbangan gue buat makin mepet ke Vika, karena peluang buat ML lebih gede hu, di tambah agak bete juga ketemuan ke 2 sama Sari cuma sebatas itu.

Gue makin hari makin intens SMSan sama Vika saat itu, tapi SMSannya masih sebatas normal seru-seruan belum ngebahas yang aneh hu. Beberapa hari setelah gue ketemu yang ke 2 sama Sari, si Vika SMS gue ngajak ketemu duluan.

"Kak Adi, hari Kamis besok nongkrong yuu Kak" SMS Vika ke gue.
"Kamis besok, emang kamu nggak kerja Vik?" Balas gue.
"Aku masuk pagi kak, abis pulang kerja kak kan kakak pasti kuliah juga kan hari kamis?" tanya Dia.
"Iya si, Kak Adi kuliah sampai jam 3an cuma rencananya abis itu mau ada rapat di kampus". Jelas gue ke Vika. (Gue waktu kuliah aktif di organisasi kampus juga hu)
"Yahh nggak bisa ya kak?" tanya Vika
"Bisa aja si Vik, soal rapat mah bisa Kak adi tinggal. Emang mau nongkrong dimana?" tanya gue balik ke dia.
"Kemana aja lah kak, yang penting bisa ngobrol-ngobrol berdua" kata Vika.
"Ohh gitu. Mau ngobrol-ngobrol berdua doang emang?" tanya gue lagi ke dia.
"Iya kak pengen ngobrol-ngobrol berdua aja sama Kak Adi, nggak apa-apa kan kak?" Kata dia lagi.
"Ya nggak apa-apa lah vik" jawab gue.
"Tapi Kak Adi jangan cerita-cerita ke Sari kalau aku ngajak kak Adi ketemuan berdua" pinta Vika.
"Lahh emang kenapa?" tanya gue
"Aku nggak enak kak sama dia, kan aku kenal Kak Adi dari dia. Waktu aku minta no Kak Adi aja ke dia awalnya aku nggak enak kak" Jelas Vika.
"Lohh kenapa pake nggak enak gitu sama Sari?" Cecar gue ke Vika
"Ya pokoknya aku nggak enak kak sama dia kalau dia tau kita ketemu berdua. Kak Adi jangan cerita ke dia pokoknya ya" Minta Vika ke gue.
"Oke deh kalau emang maunya begitu" kata gue.

Buat gambaran hu, Vika ini tingginya sekitar 162 cm, kulitnya putih, rambut panjang, bbnya 53 kg, branya sekitar 34A. Jadi doi termasuk langsing hu.

Gue makin sering SMSan sama Vika waktu itu. "Oiya Vik, kamu katanya baru abis putus ya? tanya gue.
"Kak Adi tau dari mana?" tanya Vika balik
"Ya dari Sari lah. Kan waktu pas nonton itu si Sari jelasin ke kak Adi kenapa dia ngajak kamu juga, katanya kamu abis putus" terang gue.
"Ohh si Sari yang cerita. Iya si kak aku abis putus" kata Vika.
"Iya dia yang cerita. Emang kenapa kamu putusnya?" tanya gue lagi
"Nggak jelas alesannya apa kak, mantan aku cuma bilang katanya udah nggak cocok" jelas Vika.
"Lahh kok bisa tau-tau bilang nggak cocok, pasti ada sebabnya tuh" jelas gue.
"Emang akhir-akhir ini mantan aku berubah kak, agak cuek, gampang marah nggak jelas" cerita Vika.
"Wahh kalau itu mah tanda-tandanya dia bosen sama kamu atau dia punya kenalan baru" gue coba jelasin ke Vika.
"Aku juga mikirnya gitu si kak, cuma ya udah lah kak" jawab Vika.
"Kamu udah coba selidikin emang Vik?" tanya gue.
"Ahh nggak perlu lah kak biarin aja udah" jawab Vika.
"Iya ya udah biarin aja. Yang mau pergi biarin pergi jangan coba ditahan, karena ketika bertahan karena sebuah keterpaksaan maka akan sangat menyakitkan buat kedua belah pihak" jelas gue dengan sok bijak hahaha..
"Waaahhh kak Adi dewasa ya hehe..ini salah satu alesan aku pengen ngobrol-ngobrol berdua sama Kak Adi" terang Vika.
"Ahh biasa aja kok Vik" kata gue.

"Emang kalau boleh tau kamu sama mantan kamu itu udah berapa lama pacarannya?" tanya gue.
"Udah 2 tahun lah kak" jawab Vika.
"Wahh lumayan juga ya udah 2 tahun, pasti udah banyak ya yang dilakuin hahaha.." gue coba mancing
"Iya kak udah lumayan banyak yang dilakuin" jawab Vika.
"Waahhh ngelakuin apa aja tuh?" Pancing gue lagi.
"Banyak lah kak nggak bisa di sebutin satu-satu hehehe.."kata Vika.
"Termasuk ngelakuin yang enak-enak ya Vik hahaha.." gue masih usaha buat mancing.
"Ihh kak Adi tau aja yang enak-enak" jawab Vika
"Ya masa 2 tahun nggak ngelakuin yang enak-enak si.. boong amat hahaha" kata gue lagi.
"Iya ya kak boong banget ya kan kalau nggak ngelakuin yang enak-enak sama pacar sudah 2 tahun hehehe.." Vika coba bercanda sama gue hu.
"Iyalah nggak percaya kak Adi kalau kamu belum lakuin yang enak-enak sama mantan kamu hahaha" gue coba balas bercandaan dia.
"Iyalah kak masa Kak Adi doang yang bisa enak-enak sama Sari, aku juga bisalah sama mantan aku kak hehe" ejek Vika ke gue.
"Hah.. maksudnya gimana Vik?" tanya gue.
"Ahh Kak Adi pura2 nih.." kata Vika.
"Maksud kamu bilang Kak Adi enak-enak sama Sari gimana?" Gue coba mancing disini (karena gue tau kalau sebenernya Vika tau pas gue lagi enak sama Sari pas nonton di bioskop waktu itu, apalagi Sari sendiri udah cerita kalau si Vika emang ngeliat)
"Ya udah aku jelasin deh biar Kak Adi nggak bingung walaupun sebenernya aku tau kok kalau kak Adi ngerti sama maksud aku hahaha.. aku liat kok Kak Adi ngpain sama Sari pas nonton kemaren, enak ya kak hahaha.." ledek Vika

"Ahh perasaan nggak ngapa-apain" gue coba ngeles.
"Iyalah nggak ngapa-apain kan di bioskop, coba kalau di kamar pasti ngapa-apainnya lebih hehehe.." si Vika makin ngeledek gue.
"Ahh so tau kamu Vik" jawab gue diplomatis.
"Ya tau lah kak, kalau di bioskop aja begitu pasti kalau di kamar bakal lebih dari itu" kata Vika.
"Ya tergantung Vik" kata gue.
"Tergantung enaknya segimana ya kak hahaha.." ledek Vika lagi.
"Iyalah tuh tau. Kan kak Adi nggak tau kalau Vika enak apa nggak kalau di kamar hahaha.. gue balas bercanda annya Vika.
"Lahh kok jadi aku si kak?" tanya dia.
"Iya dong, kan kak Adi nggak tau kamu enaknya gimana, karena kan belum pernah bawa kamu ke kamar hahaha.." Pancing gue.
"Ihhh Kak Adi pengen ya bawa aku ke kamar haha..tapi kalau kata mantan aku si enak kak hahaha (uppsss bercanda kak)" kata Vika.
"Hahaha pengen si kalau ada kesempatannya kan Kak Adi normal ..jujur juga dia, Nggak apa-apa santai aja kan udah gede" kata gue.
"Ihh maunya Kak Adi..apaan si Kak Adi, aku bercanda kok tadi" Vika coba ngeles.
"Ya udah iya deh hahaha.." gue coba santai.
"Udahh ahh kak. Kok malah jadi bahas aku si". Minta Vika.

"Nggak apa-apa bahas kamu kan enak hahaha..daripada bahas orang laen malah dosa kan ngomongin orang hahaha.." bercanda gue.
"Iya juga ya kak. Tapi pasti jadi kan kak hari Kamis?" tanya Vika
"Iya jadi kok Vik. Mau ngobrol-ngobrolnya berdua aja kan?" tanya gue.
"Iya kak ngobrolnya berdua aja." Jawab Vika.
"Brati ngobrolnya di tempat sepi ya kalau gitu hahaha.." pancing gue.
"Lah kok di tempat sepi kak? ga mau ahh ntar aku di apa-apain lagi kalau ngobrolnya di tempat sepi hehehe" ledek Vika.
"Kan katanya mau ngobrolnya berdua doang berarti di tempat sepi dong. Pengen banget ya Kak Adi apa-apain hahaha.." kata gue ke Vika (gue mikir wahh makin bisa nih gue nyicipin si Vika).
"Yahh ngobrol berdua kan nggak harus di tempat sepi kak, tapi obrolannya cuma sebatas kita berdua gitu" Vika coba jelasin.
"Iya tapi kan kalau di tempat sepi obrolannya lebih fokus dan nggak berisik" jelas gue (coba mancing lagi).
"Iya juga si kak. Tapi liat nanti aja lah kak" kata Vika.

Tiba hari kamis. Kuliah hari itu cukup bikin gue bete, karena dosen yang ngajar menurut gue kurang dalam mengeksplorasi materi kuliah (gue biar kata bandel soal cewek bgini cuma soal kuliah gue termasuk orang yang suka dengan diskusi berbau hal akademik hu). Tepat jam 12, si Vika SMS gue pas gue baru kelar kelas.
"Jangan lupa kak ntar jadi loh ya" SMS Vika
"Iya jadi Vik. Jam berapa dan dimana ntar? tanya gue. "Jam setengah 6an aja Kak, kira-kira Kak Adi udah sampai belum? Soalnya aku kan keluar jam 3an dari PT." Kata Vika.
"Ya sama Kak Adi juga baru keluar jam 3an. Bisa lah jam stengah 6. Mau dimana jadinya emang?" tanya gue lagi.
"Di situ aja Kak (Vika nyebutin salah satu fast food) gimana mau nggak kak?" tanya Vika.
"Ya udah nggak apa-apa". Kata gue
"Oke sampai nanti ya kak". Tutup Vika
SMS itu nggak gue bales karena gue mau ke ruang sekeretariat organisasi kampus.

Gue harus urus beberapa berkas yang harus gue tanda tanganin buat besok ke sponsorship. Mulai dari proposal, surat penawaran kerjasama, dllnya. Di tambah gue juga harus koordinasi sama pihak Purek Kemahasiswaan terkait kelanjutan kegiatan di kampus (maklum saat itu gue jadi Pimpinan Organisasi Mahasiswa di kampus hu).

Sela-sela jam kuliah gue manfaatin buat koordinasi sama Junior yang jadi panitia pelaksana kegiatan di tambah agenda rapat nanti sore juga gue nggak bisa hadir, karena harus ketemu sama Vika. Sama-sama penting tapi "Jasson" udah berontak mulu dan minta jatah masuk goa makanya rapat gue kalahin saat itu.

Selesei minta progress report sama panitia pelaksana sambil kasih arahan buat rapat ntar sore, akhirnya kelar juga urusan kegiatan. Tinggal ntar urusan "Jasson" yang harus di selesain sama Vika (pikir gue dalam hati)

Tepat jam 15.10 gue keluar kelas. Pas lagi di jalan di koridor kampus, ada junior gue manggil
"Kak Adi..Kak Adi.." pas gue nengok ternyata si Winda Junior gue angkatan 2010. (Winda termasuk Junior gue yang toge dan masuk inceran gue hu hahaha).
"Ehh kamu Winda. Kenapa" tanya gue.
"Kak Adi punya buku Pengantar Ilmu Komunikasi ga?" tanyanya ke gue. (Gue kuliah Jurusan Ilmu Komunikasi hu)
"Ada kayanya Win. Tapi harus di cek dulu takutnya ada yang pinjem dan belum di balikin. Emang kenapa?" tanya gue lagi.
"Aku mau pinjem kak kalau boleh. Timpal Winda
"Ya boleh aja kalau emang bukunya ada. Emang mau dipakai kapan? tanya gue.
"Kalau besok ada, besok nggak apa-apa kak. Besok aku ada kuliah juga soalnya." Jelas Winda.
"Ya udah ntar di cari dulu deh." Jawab gue.
"Aku minta nonya kak Adi aja deh, boleh kan kak biar aku tau ada apa nggak buku nya". Minta Winda
"Ohh boleh catet aja..0817*******" kata gue.
"Oke kak makasih ya" jawab Winda.
"Iya sama-sama". Jawab gue singkat.

Gue langsung buru-buru balik karena takut kereta ada gangguan, maklum hu gue naek kereta buat mobilitas ke kampus dan motor gue tinggal di stasiun. Akhirnya gue dapet kereta jam 16.20 waktu itu. Si Vika SMS gue bilang " Kak aku udah di jemputan nih arah pulang". Gue bales SMSnya "Oke..Kak Adi udah di kereta juga ko".

Sampai di stasiun sudah jam stengah 6 karena kereta banyak ditahan. Gue SMS dulu ke Vika "Vika, ini Kak Adi baru turun kereta. Paling sekitar 20 menitan lagi sampe"
"Iya nggak apa-apa kak santai aja. Aku juga baru turun jemputan" bales Vika.

Di parkiran motor ngantri karena bertepatan jam orang pulang kerja jadi antri juga kluar motornya. Menembus jalanan yang cukup macet sore itu di Kota B dari stasiun menuju lokasi tempat gue sama Vika janjian. Pas sampai di tkp, gue parkir motor terus buka hp, ternyata ada SMS dari Vika. Isinya "Kak Aku di luar di pojok ya"

(Ohh berarti dia udah sampai pikir gue). Gue langsung menuju kursi yang dimaksud sama Vika. Cukup kaget juga gue pas sampai gue liat doi lagi ngerokok hu (gue mikir wuihhh bandel juga nih cewek ngerokok).

"Udah lama Vik nyampe nya" sapa gue.
"Ahh baru 20 menitan kok kak" terang Vika.
"Kamu mau pesen apa Vik?" tanya gue.
"Ini aku udah pesen kak, Kak Adi aja pesen..aku tambahin kentang aja kak" kata Vika.
"Oke deh" jawab gue.

Selesei pesen makanan gue langsung ke meja tempat Vika duduk. Sambil makan kita ngobrol banyak hal mulai dari dia tanya gue bisa kenal Sari dari mana, soal kerjaan dia, soal kuliah gue sampai soal putusnya Vika sama mantannya.

Sampai akhirnya Vika nyeletuk "gimana kak kemaren enak sama Sari?" Gue jawab "Enak apa si Vik?".
Vika bilang "yahh masih kaku aja Kak Adi nih hehehe".
"Lahh siapa yang kaku si Vikak" kata gue.
Terus si Vika bilang "Kak Adi lah yang kaku, udah jelas-jelas aku ngeliat masih nggak ngaku aja kak.
"Bukan nggak ngaku Vik, cuma tanya hahaha.." jawab gue.
"Enak ya kak sama Sari kemarin hehehe.." ledek Vika ke gue.
"Biasa aja si Vik, kan cuma gitu-gitu doang hahaha... " cerita gue.
"Nggak tuntas ya kak hahaha.." ledek Vika lagi.
"Nahh itu tau nggak tuntas" jelas gue.
"Lagian nekat banget kak Adi udah jelas-jelas nonton bertiga sama aku berani begitu mana nggak nyadar lagi kalau aku udah mau dekat" terang Vika.
"Kan namanya juga usaha Vik" kata gue.
"Tapi kentang kan kak.. hehehe" tanya Vika.
"Iya si tapi masa mau lebih di bioskop" jawab gue.
"Ya emang kenapa kak, aku aja pernah kok dulu sama mantan aku di bioskop juga" cerita Vika.
"Emang kamu ngapain Vik?" Gue kejar jawabnnya.
"Ya aku pernah si sampai SP-in mantan aku di bioskop, cuma emang waktu itu pas sepi kak bioskopnya dan itu juga filmnya pas siang" jelas Vika.
"Ahh serius kamu Vik, kok kamu mau?" Gue tanya sambil mikir (malem ini sepertinya jasson bakalan Sening karena sinyal makin kuat dari dia)
"Iya kak.. abis waktu itu mantan aku minta di SP-in terus sikonnya juga sepi dan akunya juga pengen kak waktu itu" cerita Vika ke gue.
"Terus sampai keluar mantan kamu?" tanya gue lagi
"Iyalah lah kak smape keluar" jawab Vika.
"Waahh mantep ya di SP-in sampai keluar di bioskop, sensasinya pasti mantep tuh ya. Keluar dimana Vik?" Gue kejar terus jawaban nya
"Ya keluar di mulut lah kak, cuma abis itu aku buang di tisu" jelas Vika.
"Wahh enak di mulut hahaha.." kata gue lagi.
"Kak, kok jadi bahas beginian si? Mana yang di bahas aku lagi.." agak bete dia tapi sambil nyengir.
"Lahh kan tadi kamu duluan yang bahas soal itu terus kamu cerita soal kamu sama mantan kamu" gue coba jelasin.

Dari abis kita ngobrol-ngobrol panjang lebar itu nggak sadar jam udah setengah 8 malem. Tau-tau si Vika tanya, "Kak Adi buru-buru nggak malem ini?"
Terus gue Jawab "ga si santai aja, emang kenapa?"
"Kita karaokean yuu..mau nggak kak?" tanya Vika
"Wahh boleh tuh (pikiran gue, kayanya di tempat karaoke nih gue bisa garap si Vika)mau dimana emang?" tanya gue balik.
"Di (dia nyebutin salah satu tempat karaoke) di ruko itu kak" ujar Vika.
"Emang kamu pernah disitu?" Kata gue.
"Pernah kak, disitu lebih enak tempatnya. Udah gitu kaca di pintu karaokenya agak di atas jadi dari luar nggak terlalu bisa ngeliat ke dalem" jelas Vika.
"Wahh enak dong.. Kamu sering kesitu?" tanya gue
"Lumayan lah kak, daripada tempat laen (dia nyebut beberapa nama tempat karaoke) mending disitu". Kata Vika lagi.
"Ya udah yuu..jalan keburu malem ntar" ajak gue (sinyal makin kuat kalau Vika emang bakalan gue dapetin setelah denger cerita tempat karaoke nya).

Gue sama Vika langsung cabut menuju tempat karaoke di komplek ruko yang dibilang sama Vika. Dari tempat gue nongkrong pertama menuju tempat karaoke nggak jauh, karena cuma sekitar 15 menit.

Di perjalanan si Vika agak nyondongin badannya ke depan nempel sama punggung gue, kadang dia juga meluk walaupun cuma sebentar. (Gue mikir disini biasanya cewek kan agak jaim, nah ini si Vika ngelendot aja sama gue di motor. Ntar gantian loh gue lendotin pas di room).

Sampai di tempat karaoke gue sama Vika langsung masuk dan Vika langsung pesen room. Salah satu pegawai karaoke itu emang ada yang kenal sama Vika. "Ehh mba Vika..mau nyanyi berapa jam mba" tanya pegawai itu. "2 jam aja nggak usah lama-lama, di tempat biasa ya" jawab Vika.
"Oke mbak" Jawab pegawainya.

Setelah nyelesein pembayaran kita duduk dulu sambil tunggu di panggil buat masuk room.
"Ini kita 2 jam Vik" tanya gue.
Lalu di jawab sama Vika "iya kak 2 jam aja, kalau 1 jam mah nggak berasa aku suka nyanyi soal nya".
(Disini gue sempet mikir lahh jangan2 emang si Vika demen nyanyi beneran nih, ahh tapi gue tetep bakal usaha ntar di dalem masa nggak dapet).
"Emang kamu nggak kemaleman ntar pulangnya, besok masih shift pagi kan" tanya gue lagi.
"Udah kak santai aja, aku kan ada jemputan" terang Vika.
"Ya udah kalau emang begitu" Kata gue (gue sendiri mah emang pengennya agak lama biar enak hahaha).

Beberapa menit kemudian setelah nunggu akhirnya gue sama Vika di panggil dan kita dianter ke salah satu room di lantai 3. Pas gue sampai di roomnya emang lumayan enak ini tempatnya persis kaya yang dibilang Vika. Gue di sedian lemon tea juga 2 gelas (udah paketan), si Vika udah mulai nyari-nyari lagu buat nyanyi.

Setelah dapet lagu yang mau dinyanyiin si Vika langsung nyanyi lagu pertama, enak juga suaranya pas dengerin dia nyanyi (dalam hati). Setelah selesai lagu pertama dia ngomong "Kak Adi nyanyi dong..ayoo kita nyanyi bareng masa aku doang" kata dia.
"Udah kamu nyanyi duluan aja Vik, kak Adi dengerin kamu nyanyi enak juga suara kamu" Puji gue.
"Ya udah ntar lagu ke 3 kita nyanyi bareng ya" pinta Vika.
Gue jawab dengan anggukan haha..

Pas dia lagi nyanyi lagu ke 2, gue nyalain rokok sambil nikmatin suara dia nyanyi. Rokok gue belum abis tau-tau dia udah selesai aja lagu ke 2.
"Ayoo kak sekarang kita nyanyi bareng ya" ajak Vika.
"Ya udah ayoo" Kata gue.

Kita nyanyi bareng di lagu ke 3 pas lagu ke 3 abis si Vika tiba-tiba langsung nyium bibir gue.. agak kaget juga gue karena tiba-tiba aja dia begitu dan kita nggak lama ciuman pertama itu. Abis cipokan dia malah nyengir sendiri.. gue tanya "kenapa Vik?" Lalu di jawab "nggak apa-apa kok kak" sambil mesam mesem.

Abis cipokan itu gue sebatas ngobrol-ngobrol biasa aja sama Vika sambil dia juga mulai ngerokok dan minum lemon tea yang di sedia in. Nggak lama dia mulai nyari lagu lagi buat dinyanyiin.

Vika mulai nyanyi lagu ke empat, di tengah si Vika nyanyi gue mulai ngedekatin dia karena menurut gue sudah cukup lah buat nyanyi, sekarang si "jasson" harus di kasih kesempatan buat dinyanyiin juga haha..

Gue bilang "ga capek apa nyanyi mulu" sambil gue dekatin mulut gue ke leher dan kupingnya pas ngomong gitu.
Dia agak kegelian "ahhhh kak geli...". Sambil gue cium dan hembusin nafas di kupingnya dia ngedesah lagi "ahhhhhh kak Adi...."

Gue terus nyiumin leher Vika sambil sesekali gue jilat.. dia menggelinjang sambil duduknya agak dirapetin ke gue. Tangan gue juga meremas-remas pahanya dan akhirnya dia nggak tahan juga sama rangsangan yang gue kasih.

Kita ciuman sambil tangannya Vika masih megang mic, "Sssssslllluuuuuuuuurrrrrrrrpppppp..... mmmmuuuuuuuuaaaaaaccchhhhhhhhh.. aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh" desahan itu yang keluar dari mulut gue berdua sama Vika pas ciuman.

Gue coba masukin lidah gue ke dalem mulutnya Vika dan di respon sama dia. Lidah kita saling beradu di dalem mulutnya Vika, dia juga nggak mau kalah sampai lidahnya juga masuk ke rongga mulut gue

"mmmmmmuuuuuuuaaaccccccchhhhh.... aaaaaaahhhhhhhhhhhhhh kaaaaa...." suara itu yang keluar dari mulut Vika.

Pas lagi hot-hotnya ciuman tau-tau kita sadar kalau lagu yang ke 4 yang tadi dinyanyiin sama Vika udah abis. Akhirnya kita sempet brenti sebentar dari aktivitas yang udah mulai panas. Terus sama dia di setting biar lagunya maennya sendiri jadi biar terkesan dari luar kalau di room tetep ada aktivitas karaoke hahaha..

Abis dia selesai nyeting lagu, Vika langsung nemplok di pangkuan gue sambil kita ciuman lagi. Emang hot nih cewek ciumannya, kayanya emang udah naek nih (pikir gue dalam hati).

"Sssssslllllluuuuuurrrrrppppppp... aaaaaaaaahhhhhhhhhh.." gue sambil meremas-remas toketnya Vika dari luar kaos, karena udah nggak tahan gue mau buka kaosnya cuma ditahan sama Vika.

"nggak usah dibuka kak, biar aman" ya udah akhirnya gue keatasin doang kaosnya Vika. (Putih banget badannya pikir gue). gue masih remesin toketnya dari luar BH itemnya, gue cium-cium dan jilatin teteknya tapi masih di sekitar gunungnya (teteknya belum gue keluarin dari BH-nya hu)

"Aaaaaaaaaahhhhhhhh kaaaaaaaaaa...... aaaaaahhhhhhhhh" itu yang keluar dari mulut Vikas pas gue jilatin gunung teteknya. Karena gue udah nggak nahan.. gue keluarin juga teteknya dari BH-nya, gue jilatin sekitar areolanya Vika bereaksi

"aaaaaaaahhhhh... oooohhhhhhhh terrrruuuusssss kaaaaa... iseeepppppp donggg kaaaa jangan dijilat doang"

Pentilnya udah agak item sedikit dan pentilnya agak sedikit gede mungkin karena dia termasuk langsing. Gue isep pentilnya si Vika dia menggelinjang sambil malah nyondongin badannya makin ke depan dan makin rapet ke mulut gue teteknya.

"aaaaaahhh kaaaaaaa terrrrruuuusssss kaaaaaaa iseeeepppp teteeenya.... uuuuhhhhhhhhhhhh terrrruuusssss" desah Vika.

Pas gue gigit pentilnya Vika agak kenceng desah campur sedikit teriak. "oooooohhhhhhhhh.... aaaaauuuuuuuwwww saaakiiiittttt kaaaaa.. pelan-pelan dong gigitnya"
"iya..iya sory Vik, abis tetek kamu gemesin banget" kata gue. "Suka ya kak sama tetek aku" tanya Vika di sela-sela gue ngisep pentilnya.
Gue cuma jawab "hhhhhmmmmmm".
Gue cupang teteknya Vika "ahhhhhhhhh kaaaaaaa.. meraaaaahhhhh banget lagi cupangan nya" kata Vika.

Sambil netek tangan gue kanan gue coba berusaha buat ngejangkau memeknya. Pas gue gesek-gesek tangan ke jeansnya dan berusaha mau nurunin resleting jeansnya, tau-tau si Vika agak berdiri sedikit buat buka kancing jeans dan resletingnya.

Vika pindah duduk di sebelah kiri gue setelah buka kancing dan resleting jeansnya. Gue kembali ciuman dan netek sama Vika sambil tangan kanan gue coba masuk ke dalem jeansnya. (Waawww sudah basah kancutnya.. maenin sebentar memeknya sebelum tangan gue coba masuk ke dalem kancut nya), pas tangan kanan gue masuk ke dalem kancutnya sambil maenin itilnya

"Oooouuuuuhhhhh.. aaaaaaaahhhhhhhh... aaaaaaahhhhhhhhhhhh... kaaaaaaa" desah Vika.
"Kaaaaaa.... aaaaaaaaaahhhhhhhh.. ooooooohhhhhhhhh... terrrrruuuuusssss kaaaaa.."

gue coba masukin jari ke dalem memeknya buat ngocok memeknya.

"Uuuuuuuuuhhhhhhhhhhh terruuuuuuussss kaaaaa... jangan berhentii" kata Vika.

Puas maenin memeknya Vika, gue berhenti dan dia langsung meremas-remas kontol gue dari luar jeans. Dia bilang "kayanya gede nih kak".
"Masa.. coba buka aja" kata gue. Gue cuma buka kancing jeans gue biar si Vika yang nurunin sendiri resletingnya. Tangan Vika masuk ke dalem celana gue "tuhh kan" kata Vika lagi. "Kenapa?"tanya gue.

Dia diem aja malah coba nuruin celana jeans gue, gue coba bantu buat nurunin jeans dan kancut gue sebatas paha. Pas jeans gue udah di turun si Vika ngomong lagi "anjrit gede nih kontol.. sambil dia megang dan ngeremes kontol gue".
"Aaaahhhh seruu ini mah kalau begini" kata Vika lagi tanpa ngejelasin maksud kata-katanya. Tau-tau Vika langsung nunduk dan ngisep si "Jasson".

"Ploooooopppp..... ssssluuuuurrrrppppp... pllllooooooooooppppp..." Bunyi kontol gue di sepongin sama Vika.
"Ahhhhhhhhhhhhh... aaaaaaaaahhhhh teruuusss Vikkk" kata gue.

Si Vika ngeludahin kontol gue dari kepalanya "buuuhhhh... sssslluuuurrrrppppp"
terus diisep lagi kontol gue sama Vika. Di jilatin dari pangkal bawah ke kepala, pas Vika jilatin biji gue sambil diisep bijinya
"ahhhhhh....terusssss Vika..oooouuuuhhhhh enaaaaakkkk..basahin pake ludah kamu, ludahin bijinya" minta gue.

Dia nurutin yang gue bilang, sambil ngisep dan jilatin biji gue, kontol gue dikocok juga pake tangan kanannya...
"Uuuuuuuhhhhhhhh Vikaaa.." gue dorong kepalanya biar makin dalem kontol gue masuk ke dalem mulutnya....
"aaaaahhhhh.." cuma itu yang keluar dari mulut Vika pas nge-deep throat. Udah lumayan lama Vika ngisepin si "Jasson" gue takut kalau di terusin mulu bisa jebol. Akhirnya gue tarik kepala dia ke atas dan kita ciuman lagi dan gue sambil ngisep teteknya sebentar.

Abis itu gantian si Vika duduk gue yang bangkit jongkok di depan dia. Celana jeansnya gue turunin sampai batas dengkul.. gue turunin kancutnya Vika sekalian. Memeknya udah becek banget.. gue jilat memeknya si Vika

"Uuuuuuhhhhhhh... aaaaaahhhhhh... aaaaahhhh" cuma itu yang keluar dari mulutnya Vika. Gue jilat berkali-kali sambil gue isep itilnya dia jerit lagi "ahhhhhhhhhhhhh..ennnnaaaakkkk Kaaaa...."

Sambil gue masukin jari gue sambil gue jilat dan isep memeknya... dia makin kenceng suaranya "oooouuuuuuuuhhhhhhh... aaaaaaaaahhhhhhh.... aaaaaahhhhhh... uuuuuuuuhhhhhhh.. terrrrrruuuuusssss kaaaa jilaaaatttt" sambil dia neken dan kadang jambak rambut gue.

Puas jilatin.. gue kocok memeknya pake 2 jari gue hu. Dia makin histeris teriaknya "aaaaaaauuuuuwwww.... uuuuuhhhhhhhh... aaaaaaaaaaahhhhhh.... aaaaaaaaaahhhhhhhhh... kaaaaaaaaaaa"

badannya agak di condongin ke atas sambil di angkat pantatnya..(dia keluar lendirnya banyak banget di jari gue) sambil mesem muka sange dan keenakannya dia bilang "gilaaa enaakkk bangett kak.."

"Ayoo kak masukin" minta dia. (Dia sambil nungging di sofa)
Gue coba gesekin kontol gue di memeknya
"masukin dong kak..jangan di gesek doang" kata Vika.

Akhirnya gue masukin juga kontol gue ke memeknya Vika. "Bleeeeesssss.... aaaaaaaahhhhhh.. berasa ya kak di dalem" kata Vika.
"Apanya Vik?" tanya gue.
"Kontolnya lah kak.. ayoo kak goyangin jangan didiemin doang" pinta Vika.
"Iya sabar dong biar terbiasa dulu memek kamu" kata gue.
Gue mulai maju mundurin kontol gue di memeknya Vika..
"plokkk... plokkkk.. plokkkk.. plooookkkkk" bunyi paha gue beradu sama pantatnya Vika.
"Aaaaaaaaahhhh.... ooooouuuhhhhh kaaaaa... teeerrrrruuuuusssss kaaa... Uuuuuuuuhhhhhhhhhh yang keeeeennnnncengggg kaaaa..." itu yang keluar dari mulutnya Vika.

Gue sodok makin kenceng memeknya.. "aaaaaaahhhhhhh... kaaaaaa.. anjiiiinggg enaaaaakkkk bangeeeetttt ini... terrrruuuuussss kaaaaa yang kencengggg" kata dia.

Gue sodok teruss.. "aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh kaaaaaaaaaaa.." badannya agak sedikit gemeter
Gue tanya "kamu keluar Vik?"
dia jawab "hahh iya kak.."
sambil dia ngos-ngosan"

Abis dogy gue ganti gaya, Biar kasih jeda si "Jasson" nafas dulu di luar memek. Gue duduk di sebelah Vika yang masih ngos-ngosan nikmatin orgasmenya.
"Sini kak aku di atas" Kata Vika.

Dia langsung duduk di pangkuan gue sambil tangan kanannya meganging kontol gue buat dipasin di memeknya. Pas kontol gue masuk, kita sambil ciuman (dia duduk ngadep ke arah gue hu). Vika mulai goyang di pangkuan gue.. biar kali ini dia yang ambil ritme permainan gue cukup duduk sambil ngeremesin tetek dan sesekali ngisepin teteknya.

"Aaaaaaaaahhhh.... ooooouuuhhhhh.. Uuuuuuuuhhhhhhhhhhhh..." dia lagi ngerasain nikmatnya goyang di atas kontol gue.
"aaaaaaahhhhhhh... kaaaaaa.. oooohhhhhhhh shiitttt... berasaaaaa bangeeeetttt si ini" desah Vika lagi..
"Kaaaaaaa aaaaahhhhhhhhh... (seeerrrr... ada yang ngalir di kontol gue) abis itu Vika langsung ciuman sama gue hot banget. Dia bilang "addduhhhhh kaaaa capeeeekkk aku di atas" dengan muka yang udah kecapean.
"Ayoo sini kamu di bawah biar dituntasin" kata gue ke dia.

Dia badannya agak setengah tiduran tapi nggak tiduran, gue angkat kakinya ke atas. Kakinya yang sebelah kiri disenderin ke senderan sofa, kaki yang sebelah kanan di angkat setengah.

Posisi gue kaki kanan gue tekuk di sofa sedangkan kaki kiri gue berdiri agak nekuk di ubin (biar suhu-suhu ada bayangan hahaha). Gue mulai masukin kontol gue lagi ke memeknya Vika sambil gue genjot memeknya karena emang gue mau tuntasin semuanya.. "Oooouuuuuhhhhh.. aaaaaaaahhhhhhhh... aaaaaaahhhhhhhhhhhh... kaaaaaaa" desah Vika.
"Kaaaaaa.... aaaaaaaaaahhhhhhhh.. ooooooohhhhhhhhh... terrrrruuuuusssss kaaaaa.. sodddookkkk teerrrruuuussss kaaa" racau Vika selama gue nyodok memeknya.

Gue makin kenceng nyodok memeknya, keringet gue udah ngucur (AC di room kaya nggak berasa) Vika juga udah keringetan.
"Aaaaaaaaahhhh.... ooooouuuhhhhh kaaaaa... teeerrrrruuuuusssss kaaa... Uuuuuuuuhhhhhhhhhh yang keeeeennnnncengggg kaaaa..." desah Vika lagi.
"Aaaaaahhhhhh Vikkk... gue berasa sebentar lagi mau keluar.." (udah mau keluar nih) kata gue.
"Terusssinnn kak tuntasin semuanyaaa.." kata Vika ke gue.
"Ooooouuuuhhhhhhhh.... aaaaahhhhhhhhh.... cccccccccrrrrooooottttt.... ccccrrroooottt... ccccrrreeeeetttttt" gue sempprot peju gue di perutnya Vika, ada yang kena jembutnya, ada juga yang kena ke kaosnya.
"Gillllaaaa banyaaaakkk amattt nih peeejuuu... angggeeettt lagiiii" kata Vika.

Gue langsung ciuman lumayan lama sama Vika setelah gue nyemprot peju gue di perutnya. Abis ciuman, gue langsung bangun buat ngambil tisu di meja. Gue kasih ke Vika dan ada juga yang gue ambil buat ngelap si "Jasson" biar nggak lengket.

Si Vika agak kerepotan ngelap bekas-bekas peju gue, akhirnya gue bantuin ngelapin yang kena ke BH dan kaosnya gue lap pake tisu. "Kak Adi nyemprotnya kemana-mana nih sampai BH dan kaos kena juga" gerutu Vika.
"Untung nggak nyemprot di dalem ya peju banyak gini, bisa bunting aku kak hehehe.." terang Vika lagi.
"Ya nggak mungkin lah nyemprot di dalem, kan kita maen cari enak tapi cari aman juga" jelas gue.
"Iya untung kak Adi nggak kelepasan gitu" maksudnya Si Vika.
"Iya padahal tadi lagi enak banget tuh pengennya si tadi nggak kak Adi cabut hahaha.." ledek gue.
"Yeehhh gilaaa kak" kata Vika agak kesel setelah gue bercanda gitu.

Setelah beres-beres, ternyata masih ada waktu sekitar 30 menitan. Kita pake buat ngerokok sambil ngobrol-ngobrol. Vika sudah nggak mood buat karaokean katanya capek.

"Kak kita kapan-kapan ke club yuu" ajak Vika.
"Lahh kamu suka dugem emang Vik?" tanya gue.
"Suka nggak suka si kak jarang-jarang. Trakir udah berapa bulan yang lalu" cerita dia.
"Ntar pulang dugem malah ML lagi loh haha.." ledek gue.
Kata dia "ya nggak apa-apa lah kak kan udah pernah juga kita kaya sekarang".
"Ya udah atur aja Vik" jelas gue.

Nggak terasa sudah jam stengah 11. 5 menit lagi waktunya mau abis, tapi gue sama Vika milih keluar duluan karena udah malem dan besok si Vika gawe pagi.

Pas di perjalanan pulang gue anter Vika sampai rumahnya. Selama di perjalanan dia meluk gue.. kadang pas jalanan sepi dia sempet-sempetnya remas-remas kontol gue dari luar (pasti suhu yang pernah tau sensasi kontol diremas-remas pas kita lagi bawa motor hahaha).

Sampai di rumahnya si Vika, gue langsung pamit dan dia tau-tau nyosor aja ke bibir gue (ciuman sebentar) abis ciuman dia nyolek kontol gue lagi sambil bilang "aku bakal pengen lagi kak kaya tadi tapi di tempat yang beda".

Gue yang denger omongan dia cuma bisa nyengir sambil bingung. "Ya udah kak Adi balik ya Vik" pamit gue.
"Iya kak hati-hati di jalan" katanya.





Cerita Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2) Selesai !


Anda telah membaca cerita hub badan berjudul Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2) dari Cerpen 21, Kumpulan Cerpen 21 dan Cerita Hub Badan Paling Romantis di Wattpad. Semoga cerita bertema ABG, Fiksi, Romantis, kali ini cukup menarik dan menambah semangat anda. Sampai jumpa di cerita berikutnya!

Anda mungkin membaca cerita ini karena mencari kata kunci berikut di Google: ABG, Fiksi, Romantis, cerita lucu 21, cerita cinta romantis 17, cerita pengalaman hidup seseorang, wattpad 21 hot, wattpad hot, portal dewasa, cerita cinta penuh dosa, wattpad asisten rumah tangga, wattpad 21, cerita cinta 25, kaskus 21, novel 21 pdf, hub badan, wattpad malam pertama 18, cerita pendek wattpad, bacaan stensil, wrong night terbawa suasana, wattpad cairan hangat, kisah asmara nyata tulisan, komik cinta terlarang, cerita cinta romantis 17 bahasa indonesia, kisah cinta di kantor, wattpad hubungan badan, artikel hubungan suami istri, cerita cinta kisah nyata, wattpad asisten rumah tangga
Cerpen21 - Ketemu Adik Kelas Semok Jaman Sekolah (Bag.2) :
https://cerpen-21.blogspot.com/2020/03/ketemu-adik-kelas-semok-jaman-sekolah-2.html

Lebih HOT !!!